Minggu, 12 Januari 2014

TUJUH AYAT DALAM QS. AL-FATIHAH

AYAT PERTAMA

 “Dengan menyebut nama Allah…”

Tiap-tiap pekerjaan yang baik itu hendaklah dimulai dengan
mngucapkan kalimat Bamallah.

 “…yang Maha Pengasih…”

Salah satu dari Asma Allah SWT yang memberikan
pengertian bahwa Allah SWT memberikan karunia-Nya kepada
semua makhluknya.

“…lagi Maha Penyanyang (1)”

Memberi pengertian bahwa Allah SWT senantiasa bersifat
rahmat yang menyebabkan Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-
Nya kepada makhluk-Nya.

 AYAT KEDUA

“Segala Puji bagi Allah…”

Memuji Allah SWT berarti menyanjung-Nya karena
perbuatan-Nya yang baik. Lain halnya dengan bersyukur yang
berarti mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang
diberikan-Nya. Kita hadapkan segala Puji bagi Allah SWT adalah
sumber dari segala kebaikan.

 “…Tuhan…”

Rabb berarti Tuhan yang ditaati yang memiliki, mendidik
dan memelihara. Lafadz Rabb tidak dapat dipakai selain untuk
Tuhan kecuali ada sambungannya, seperti Rabbul Bait (Tuan
Rumah).

“…semesta alam (2)”

 Semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai-
bagai jenis dan macam, seperti; Manusia, Alam Hewan, Alam
Tumbuhan, Benda-benda Mati dan sebagainya. Allah SWT
menciptakan Alam-alam itu.

 AYAT KETIGA

“Yang Maha Pengasih…”

Allah SWT Maha Pemurah yaitu memberikan semua
karunia-Nya kepada semua makhluk pada saat di dunia, baik itu
Manusia, Hewan, Tumbuhan maupun makhluk yang lain dan
maupum yang dzalim ataupun yang taat kepada-Nya.

 “…lagi Maha Penyanyang (3)”

Allah SWT Maha Penyayang kepada siapa yang Dia
kehendaki nanti di Akhirat kelak. Apakah termasuk kedalam
golongan yang mendapat ridho Allah SWT yaitu Surga ataukan
termasuk golongan yang mendapat murka Allah SWT yaitu Neraka.

AYAT KEEMPAT

 “Yang menguasai…”

Lafadz “Malik” yang memanjangkan “Mim” berarti
Pemimpin (yang memilikinya). Dapat pula dibaca Malik yang
memendekan “Mim” berarti Raja.

“…Hari Pembalasan (4)”

Hari di waktu itu masing-masing manusia menerima balasan
amalnya baik itu amal baik maupun amal buruk. Yaumiddin disebut
juga Yaumul Qiyaamah, Yaumul Hisab, Yaumul Jazaa’ dan lain-lain.

 AYAT KELIMA

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah…”

Lafadz “Na’budu” diambil dari kata ‘Ibadat yaitu kepatuhan
dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesara
Allah SWT sebagai Tuhan yang disembah karena berkeyakinan
bahwa Allah SWT mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

 “…dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan (5)”

Lafadz “Nasta’iin” (minta pertolongan) diambil dari kata
Isti’aanah yaitu mengharap bantuan untuk dapat menyelesaikan
pekerjaan yang tidak sanggup diselesaikan dengan tenaga sendiri.

 AYAT KEENAM

“Tunjukilah kami jalan yang lurus (6)”

Lafadh “Ihdina” (tunjukilah kami) diambil dari kata Hidayah
yaitu memberi petunjuk kesuatu jalan yang benar. Jalan yang lurus
maksudnya jalan yang benar, agama yang benar dan aqidah yang
benar. Islam yaitu sejahterah, berserah diri kepada Allah SWT.

AYAT KETUJUH

“(Yaitu) jalan yang Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka,
bukan (jalan) yang mereka murkai dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat (7)”

Yang dimaksud mereka yang dimurkai dan mereka yang
sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar