Senin, 13 Januari 2014

UJUH TAHAPAN USIA MANUSIA


1. SHOBIYYI

 Shobiyyi artinya Bayi. Tahapan pertama usia manusia, yang
masih suci tanpa ada dosa dan kesalahn seperti kertas putih yang
baru terlahir dari alam rahim ke alam dunia, yang lemah dan tidak
bisa melakukan hal-hal yang dilakukan orang dewasa dan sangat
sensitive akan sentuhan.

2. RODHI’

 Rodhi’ artinya Menyusui. Tahapan ke dua usia manusia,
setelah bayi terlahir dan kemudian sang ibu menyusui sebagai
makanan dimasa bayi yang bergizi dan multivitamin dari sang ibu.

3. FATHIM

 Fathim artinnya Menyapih.

 Firman Allah SWT;

“Mengandungnya sampai meyapihnya adalah 30 bulan” (QS. Al-
Ahqaaf: 15).

Tahap ke tiga setelah bayi menginjak usia dua setengah tahun, maka
disapihnya.

4. GHULAM

 Ghulam artinya Anak-anak. Tahap ke-4 di mana masa awal
ditentukannya akhlak seseorang. Karena anak-anak sering merinu
tingkah orang lain baik itu tingkah laku baik maupun yang buruk.

5. GYAAB

 Gyaam artinya Remaja. Tahap ke-5 di mana seseorang akan
melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan, baik itu hal yang
baik atupun hal yang buruk. Dan masa inilah biasanya remaja tidak
bisa menyaring hal yang buruk dan bisa menimbulkan akhlak yang
buruk.

6. KUHAL

 Kuhal yaitu Usia antara 30 tahun sampai 50 tahun, masa
setelah remaja yaitu dewasa, yang lebih sempurna dari masa
remaja. Di masa inilah manusia menikah dan memperoleh
keturunan dan menjadi orang tua bagi anak-anaknya, serta
mendidiknya menjadi anak yang sholeh.

7. SYAIKH

 Syaikh artinya Tua. Masa setelah dewasa masa di mana
manusia menjadi pikun tidak ingat masa lalunya dan bertingkah
seperti anak-anak lagi. Lemah dan tak sekuat masa dewasa.

Firman Allah SWT;

“Dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki
sampai waktu yang ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai Bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai
kedewasaan dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula
di antara kamu dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya
kamu tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah
diketahui” (QS. Al-Hajj: 5).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar